Rajin Cicil Utang,Bonus Rp 30 M

Sumber: Banjarmasin Post – Minggu, 13 Desember 2009.

Banjarmasin, BPOST – Departemen Keuangan (Depkeu) mengapresiasi konsistensi PDAM Bandarmasih terhadap pencicilan utang.

Sebagai penghargaan, lembaga pimpinan Sri Mulyani Indrawatiini melalui surat resmi ke PDAM Bandarmasih menyetujui pengurangan beban bunga utang sebesar Rp 30 milyar. Direktur Teknik PDAM Bandarmasih Muslih mengatakan, pihaknya baru menerima surat dari Menteri Keuangan perihal persetujuan penghapusan bunga utang sebesar Rp 30 miliar. “Surat itu diterima Jumat kemarin. Semoga saja komitmen Depkeu direalisasikan dalam bentuk konkret lagi berupa dokumen lanjutan penghapusan utang,” papar Muslih saat duhubungi via telepon tadi malam. Diutarakannya, PDAM Bandarmasih selalu berusaha tepat waktu dalam melakukan pencicilan utang. Langkah ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Kendati demikian, beban bunga masih menjerat karena presentasinya mencapai 11,5 persen. ” Kita berharap presentasi bunga dikurangi pemerintah karena cukup membebani. Maksimal bunga yang dikenakan sebesar 8,5 persen,” harap Muslih. Usaha penghapusan utang juga mendapatkan dukungan Komisi V DPR RI. Komisi mitra kerja Depkeu ini berjanji akan mengusulkan kepada pemerintah supaya restrukturisasi hutang PDAM Indonesia senilai Rp 4,65 triliun, termasuk utang PDAM Bandarmasih tersebut disetujui. “Kita harap disetujui selama prosesnya sesuai prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yoseph Umar Hadi saat berkunjung ke PDAM Bandarmasih baru-baru tadi. DPR RI, lanjutnya, mendukung sepenuhnya usulan restrukturisasi dengan mengusulkan kepada Menkeu agar ke depan PDAM di Indonesia bisa melanjutkan pengembangan infrastruktur dalam penyediaan air baku untuk masyarakat. Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Zainal Ariffin mengatakan, utang pokok PDAM milik pemko ini, mencapai Rp 36  miliar, Namun, kemudian beranak menjadi Rp 136 miliar. Hingga saat ini PDAm Bandarmasih sudah melakukan pembayaran dari tariff sebesar Rp 22,5 miliar. Dan sampai 2018 diperkirakan baru bisa dituntaskan atau setidaknay menurun. (ire)