Jakarta, Senin (18 Februari 2010) – Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia memberikan penghargaan bagi karya tulis jurnalistik para jurnalis media cetak serta karya tulis ilmiah untuk SMU/sederajat dan mahasiswa. Pemberian penghargaan ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati usia BPK RI yang ke-63, BPK RI menerima 227 karya tulis dari mahasiswa, dan pelajar, serta 3440 tulisan pemberitaan, editorial, dan opini. Bertindak sebagai dewan juri adalah Masmimar Mangiang (Jurnalis Senior), Ade Armando (Pengamat Komunikasi), dan Acep Mulyadi (BPK RI).
Penghargaan Karya Tulis Jurnalistik
Lomba yang mulai diumumkan pada akhir Oktober 2009 melalui website BPK RI ini terdiri atas tiga ketagori, yaitu kategori pemberitaan, kategori editorial, dan kategori artikel opini. Tulisan yang dilombakan adalah karya jurnalistik mengenai BPK dalam kurun waktu Januari s.d. Desember 2009. Setelah melalui proses penilaian, maka diputuskan pemenang penghargaan sebagai berikut:
Kategori Pemberitaan
Juara I : Rahmad Budi Harto dari Harian Republika (Utang sembarangan menambah beban)
Juara II : Heriyono Adi A dari Harian Solo Pos (Mencermati Laporan BPK atas LKPD 2008 ”Salah
simpan hingga lupa periksa muncul dalam audit)¬
Juara III : Padjar Iswara, Amanda Megarani, Iqbal Muhtarom dari Majalah TEMPO (Bermula di Bank
Indonesia)
Harapan I : Ahmad Latif (TIF) dari Rakyat Merdeka (Temuan Audit BPK Banyak yang Dicuekin)
Harapan II : Raja Hendrik Napitupulu, Etis Nehe dari Investor Daily (BPK Minta Penegak Hukum Segera
Bertindak)
Harapan III : Nurudin Abdullah dari Bisnis Indonesia (Dana BOS Bermasalah)
Kategori Editorial
Juara I : Budi Winarno dari Jurnal Nasional (Audit Penguak Tabir)
Juara II : Rizal R Surya dari Harian Analisa (Peran Penting BPK dalam Pemberantasan Korupsi)
Juara III : Harian Sinar Harapan (Memperbaiki Sistem Akuntansi dan Sistem Hukum)
Harapan I : Soesilo Abadi Piliang, SPd dari Harian Singgalang (BPK, Harapan dan Tantangan)
Harapan II : Harian Seputar Indonesia (Ketua BPK Harus Bebas Sponsor)
Kategori Opini
Juara I : Bambang PS Brodjenegoro pada Harian Kompas (Kabar Buruk dari Otonomi Daerah)
Juara II : Wahyu Kuncoro, ST pada Surat Kabar Bhirawa (BPK Dibentuk, Bukan untuk Diabaikan)
Juara III : Bambang Widjojanto pada Harian Kompas (BPK, Potensi Korupsi di Daerah, dan KPK)
Harapan I : Haryono pada Harian Neraca (Negara Terbebani Rp2 T Akibat Utang)
Harapan II : Afrianita, SE pada Surat Kabar Haluan (Enggan Jadi PPK karena Ketatnya Audit BPK)
Harapan III : Edwardi, SS pada Harian Singgalang (Menguatkan Peran BPK di Daerah)
Penghargaan Karya Tulis Ilmiah
Lomba karya tulis ilmiah ini memiliki tema ”Peran BPK Dalam Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara”, dan terbagi dalam dua kategori, yaitu kategori mahasiswa dan kategori pelajar.
Pemenang penghargaan tersebut adalah:
Kategori Mahasiswa
Juara I : Sulistyoningsih dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (Transparansi dan Akuntabilitas
Keuangan Negara: Elemen Utama Good Governance Sebagai Tenaga Magnetic untuk
Menarik Asing di Indonesia)
Juara II : Amri Anjas Asmara dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (Perbaikan
Transparansi dan Akuntabilitas Fiskal Daerah serta Optimalisasi Second Round Objective di
Era Desentralisasi: Kajian Kritis Peran dan Inisiatif BPK)
Juara III : Agung Setiyo Wibowo dari Hubungan Internasional Fakultas Falsafah dan Peradaban
Universitas Paramadina (BPK Beyond Its Call of Duty Mewujudkan Transparansi dan
Akuntabilitas Keuangan Negara)
Kategori Pelajar
Juara I : Fauzy Pratama dari SMA Taruna Nusantara Magelang (Peningkatan Peran dan popularitas
Badan Pemeriksa Keuangan dengan Konsep Pendekatan Masyarakat dan Konsep Working
for The Country)
Juara II : Mutia Agustria dan Bayu Saputra dari SMA Plus 17 Palembang (Pemburaman Layar Peran
BPK di Tengah Eksistensi KPK)
Juara III : I Wayan Anantha SKK, I Gusti Ngurah Agung B W, Made Arya B P dari SMAN 3 Denpasar
(Reformasi dan Revitalisasi Peran BPK Terkait Kebijakan Alokasi Anggaran Stimulasi Fiskal
sebagai Upaya Mewujudkan Good Governance di Bidang Keuangan Negara Menuju Clean Governance)
BIRO HUMAS DAN LUAR NEGERI
Leave a Reply