Sumber: Banjarmasin Post- Rabu, 10 Maret 2010
Minta Martabatnya Dipulihkan
BANJARBARU, BPOST-Terdakwa dugaan korupsi pengadaan angkutan sapi Brahman Cross Hj. Maskamian Anjam tak mampu menahan tangis saat membacakan duplik di Pengadilan Negeri Banjarbaru, Selasa (9/3). “Fakta yang terungkap di persidangan sangat jelas, pencairan dana yang berujung menjadi sebuah kasus korupsi ini bukan kekeliruan atau kesalahan saya. Melainkan di luar kemampuan saya. Ini semua karena tipu muslihat dari saksi Thaberanie,” ujar Maskamian di hadapan majelis hakim yang diketuai Dwi Prapti.
Maskamian pun tidak henti-hentinya menghapus tetesan air matanya dengan selembar tisu yang digenggam di tangan kanan. Lantas kembali melanjutkan pemaparan dupliknya, dengan nada suara begitu berat. “Pelaksanaan program ini sejak awal sudah diskenariokan Taberanie, Sulhan Yuseran, dan Nufrin Yapada, sebagaimana yang terungkap pada sidang-sidang sebelumnya,” kata Maskamian.
Dikatakan, berdasar fakta yang terungkap sudah sangat jelas menunjukan jaksa tidak dapat membuktikan dakwaannya. “Saya mohon kepada majelis hakim, bebaskan saya dari semua dakwaan atau setidak-tidaknya melepaskan saya dari segala tuntutan hukum,” ujarnya.
“Kemudian pulihkan hak saya, kedududukan, harkat, dan martabat saya,” kata Mian sambil terisak. Sementara H.Giyanto kuasa hukum Maskamian Anjam menilai jaksa penuntut hukum (JPU) berusaha mempengaruhi majelis hakim dengan cara membuat kesimpulan sendiri. Tanpa disadari fakta hukum yang terungkap di persidangan.
“Jaksa sudah kehabisan ‘peluru’, untuk mematahkan pembelaan kami yang berdasar fakta hukum,” katanya. Giyanto berharap agar majelis hakim tidak terpengaruh imajinasi JPU. Dia meminta majelis hakim menolak semua tuntutan JPU terhadap kliennya. Saat tim penasihat hukum memaparkan dupliknya, Maskamian masih terus menghapus tetesan air matanya sambil tertunduk.
JPU Ali terkesan kurang berkenan menanggapi duplik Maskamian dan kuasa hukumnya itu. “Itu hak terdakwa menyampaikan duplik. Soal Maskamian menangis, mungkin hanya terbawa perasaan,” kata Ali. (jj)
Leave a Reply