Penyebaran Covid-19 yang semakin meluas berdampak buruk pada perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Ekonomi diprediksi semakin melemah dengan menurunnya pendapatan asli daerah (PAD).
“Ini sangat terasa dampaknya di semua sektor, baik pertanian, perkebunan, pertambangan,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo.
Menurutnya, untuk sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpotensi mengalami penurunan 30 sampai 50 persen. Hal ini karena banyak sektor usaha mengalami penurunan terutama sektor pertambangan, pengiriman hasil tambang batu bara atau dengan sebutan emas hitam sudah hampir tidak bisa jalan lagi.
Sementara, untuk sektor pajak seperti Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kabupaten Tapin mengalami penurunan tidak sampai 1%, sementara di HSS mengalami penurunan hingga 50%.
Diakui, penurunan pendapatan pajak kendaraan bermotor ini dikarenakan masyarakat lebih memilih menggunakan dana yang ada untuk pembelian bahan makanan dan menunda pembayaran pajak.
Namun, Iman Suprastowo juga mengakui, gubernur Kalsel dalam waktu dekat akan memberikan keringanan, berupa penghapusan denda pembayaran pajak kepada masyarakat terhitung 1 Mei 2020.
Lebih lanjut diungkapkan, Komisi II berupaya mencarikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan perekonomian di Kalsel, apalagi ada data pembanding dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Tapin.
Leave a Reply